- Hendaklah menyisihkan waktu secara khusus untuk menuntut ilmu.
- Jika tidak boleh konsentrasi dan fokus menimba ilmu agama, bukan bererti harus meninggalkan menimba ilmu secara keseluruhan nya.
- Manfaatkan teknologi modern yang ada.
- Tanamkan tekad yang kuat dan niat yang ikhlas.
- Sabar dan tabah dalam menuntut ilmu.
- Memanfaatkan waktu luang untuk menuntut ilmu.
- Minta bantuanlah dengan teman dan bekerja sama dengannya didalam mendapatkan ilmu.
- Ambillah ilmu setiap hari walaupun sedikit, walaupun hanya mampu memahami 1 ayat atau 1 hadits atau 1 permasalahan.
- Buatlah rencana ilmiah /pelajaran dengan sistematik....
lmam an Nawawi rahimahullah biasanya membatu ayahnya di kedainya yang kecil. Namun hal itu tidak membuatnya lalai dari membaca dan menghafal al Quran dalam usia kanak-kanak. Beliau dalam sehari menghadiri 12 majlis ilmu. Bagaimana dengan kita?
Tahukah anda siapa Imam Abu Hanifah? Beliau rahimahullah adalah seorang ulama fiqh besar sekaligus pengusaha besar, usahanya tidak menghalanginya untuk belajar agama. Beliau mempunyai gedung besar untuk memproduksi sutera, dan ia mempunyai para pekerja dan tenaga produksi. Ertinya beliau adalah direktur besar.
Hadis riwayat Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang perilakunya kasar, sombong, tukang makan dan minum serta suka berteriak di pasar. Ia seperti bangkai di malam hari dan keledai di siang hari. Dia hanya tahu/pandai terhadap persoalan dunia tapi bodoh/buta terhadap urusan akhirat.
Diriwayatkan oleh. Al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubra, (X/194) No.21325, Ibnu hibban dalam Shahih-nya No.72, dha’if menurut Al-Albani namun sanadnya shahih menurut Syu’aib al-Arnauth atas syarat Muslim.
Diringkas dan disarikan dari buku Tips Belajar Agama di Waktu Sibuk, bahagian pertama kitab Thalabul ’ilmi fi zamanil insyighalat, Syaikh Muhammad Al Munajjid
No comments:
Post a Comment